Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 62 63 64 65
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling tepat!
1. Islam, ballig, berakal sehat adalah beberapa dari ….
a. syarat khutbah
b. rukun khutbah
c. sunnat khutbah
d. syarat khatib
e. orang beriman
Jawab : D
2. Apabila ada orang yang mengatakan, “Saya nanti saja kalau sudah tua baru bertobat dan akan menjalankan ajaran agama secara maksimal. Sekarang saya belum bisa menjaga diri.” Hal yang harus kamu lakukan adalah sebagai berikut, kecuali ….
a. membiarkan saja karena itu urusan dia, biar dia sendiri yang menanggungnya
b. membujuknya untuk bertobat sekarang
c. mengingatkan bahwa kematian seseorang tidak ada yang tahu
d. segeralah bertobat sebelum terlambat
e. memberikan tausiah tentang kisah-kisah teladan
Jawab : A
3. Ketika khatib sedang berkhutbah, temanmu berbicara atau ngobrol. Hal yang kamu lakukan adalah …
a. mengatakan kepadanya kalau berbicara saat khatib sedang berkhutbah dapat membatalkan pahala salatnya
b. memberitahukan kepada orang tuanya kalau anaknya suka bercanda saat salat Jumat berlangsung
c. menjauhinya karena takut kita terpengaruh oleh perilaku-perilaku tercelanya
d. membiarkan dia ngobrol sendiri karena saya sedang khusyuk mendengarkan khutbah
e. memberi isyarat kepada temannya agar tidak berbicara dan ngobrol
Jawab : E
4. Seorang da’i hendaklah memulai dakwahnya atas dirinya sendiri. Istilah ungkapan tersebut adalah …
a. amar ma’ruf
b. nahi munkar
c. ib’da binafsik
d. haqqul yaqin
e. uswatun hasanah
Jawab : C
5. Salah satu metode dakwah Rasulullah saw. adalah “al-Maui§atul hasanah” artinya …
a. dengan kata-kata yang jelas
b. tutur kata yang sopan
c. dengan gaya yang menarik
d. nasihat/pengajaran yang baik
e. memberi hadiah
Jawab : D
B. Jawablah soal-soal berikut sesuai dengan pernyataan!
1. Mengapa umat Islam diwajibkan untuk berdakwah?
Umat Islam diwajibkan untuk berdakwah karena dakwah dapat mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat dan mendapat riḍa dari Allah Swt.
2. Jelaskan perbedaan antara dakwah, tablig, dan khutbah!
Perbedaan antara dakwah, tablig, dan khutbah adalah :
Dari pelaksanaannya :
Khutbah dilaksanakan pada waktu tertentu, seperti pada salat Jumat, salat Idul Fitri, Idul Adha. Sedangkan tablig dan dakwah dapat dilaksanakan kapan saja.
Dari ketentuannya :
Terdapat syarat dan rukun pada khutbah. Sedangkan tablig dan dakwah tidak ada rukun. Hanya ada syarat saja, yaitu: Islam, ballig, berakal, dan mendalami ajaran Islam.
Dari segi waktu :
Pada khutbah, waktunya dibatasi. Sedangkan balig dan dakwah, waktu penyampaiannya tidak dibatasi.
Dari segi sebutan :
Orang yang melaksanakan khutbah disebut khatib. Orang yang melaksanakan balig disebut mubaligh atau mubalighot. Orang yang melaksanakan dakwab disebut da’i.
3. Bagaimana cara berdakwah Nabi Muhammad saw.?
Cara berdakwah Nabi Muhammad Saw. adalah dengan berbagai cara, seperti melalui lisan, tulisan dan perbuatan.
4. Bagaimana cara berdakwah di lingkungan yang memang sudah jauh dari nilai-nilai ajaran Islam?
Cara berdakwah di lingkungan yang memang sudah jauh dari nilai-nilai ajaran Islam yaitu :
- Dengan memberikan mauiẓatul hasanah atau nasihat yang baik
- Dengan uswatun hasanah atau memberi contoh yang baik
- Dengan mujādalah atau berdiskusi atau bertukar pikiran dan menghargai pendapat orang lain
5. Apa yang kamu lakukan ketika melihat orang Islam yang perilakunya tidak sesuai dengan apa yang ada dalam ajaran Islam?
Yang saya lakukan ketika melihat orang Islam yang perilakunya tidak sesuai dengan apa yang ada dalam ajaran Islam adalah apabila saya mampu menghentikannya, saya akan menghentikannya. Apabila saya tidak mampu menghentikannya, saya akan menasihati orang Islam yang perilakunya tidak sesuai tersebut. Apabila saya tidka mampu menghentikan dan menasihatinya, saya akan diam saja.
Hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad saw. :
Dari Abi Said al-Khudri ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya. apabila tidak mampu maka dengan hatinya (tidak mengikuti kemungkaran tersebut), dan itu selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim)