Latihan soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 SMA MA Halaman 163 terbaru
Unsur Kebahasaan Artikel
1.Adverbia:
-Harian Kompas dan Sinar Harapan kerap memuat cerita pendeknya.
-Novelnya sering muncul di majalah Kartini, Femina, dan Horison.
-Tidak sulit untuk mengenalnya karena topi pet putih selalu bertengger di kepalanya.
-Anak dianggap sebagai teman, kadang diajak berunding, kadang dimarahi.
2.Konjungsi:
-Sebagai penulis skenario, ia dua kali meraih piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI), untuk “Perawan Desa” (1980), dan “Kembang Kertas” (1985).
-Sebagai penulis skenario, ia dua kali meraih piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI), untuk “Perawan Desa” (1980), dan “Kembang Kertas” (1985).
-Karena itu, ia selalu memakai topi.
-Semula, ayahnya mengharapkan Putu jadi dokter.
-Namun, Putu lemah dalam ilmu pasti
-Sejak kecil, saya juga senang sekali deni pertunjukan.
-Meskipun demikian, ia tak pernah diikutkan main drama semasih kanak-kanak, juga ketika SMP.
-”Sejak itu saya senang sekali main drama,” kenang Putu.
-Setelah selesai sekolah menengah atas, ia melanjutkan kuliahnya di Yogyakarta, kota seni dan budaya.
3.Kosakata:
Redaktur, dramawan, Stream of Consciousness, insting, teater, produktif, objektif, dan seterusnya (adik-adik bisa menemukan beberapa lainnya kosakata lainnya pada teks tersebut).
Unsur Kebahasaan Buku Ilmiah
1.Adverbia:
-Akan tetapi, banyak manusia yang masih ingkar dan tak pernah tunduk akan kekuasaan-Nya itu.
-Namun, ketika kita berbicara tentang ayat-ayat Kauniyyah maka sebagian besar dari kita lalai memikirkannya.
2.Konjungsi:
-Ada dua jalan utama yang dapat kita tempuh untuk mengenal Allah Swt. Pertama, dengan memperhatikan ayat-ayat Qauliyah yang termaktub dalam kitab suci Al-Qur’an.
Kedua, dengan memperhatikan ayat-ayat Kauniyyah yang terbentang luas di alam semesta ini, bahkan dalam diri kita sendiri
-Alam yang terbentang luas , lautan, dan samudra yang luas, binatang-binatang yang tak terhitung jumlahnya, bahkan perangkat-perangkat yang ada dalam tubuh kita sendiri, seperti darah, DNA, dan otak merupakan bukti kemahabesaran-Nya.
-Penampakan diri Tuhan mengambil dua bentuk, yaitu: pertama, tajalli dzati yang terjadi secara intrinsik pada esensi Tuhan itu sendiri dalam bentuk penciptaan potensi, kedua, tajalli syuhudi, yaitu penampakan diri secara nyata yang mengambil bentuk penampakan diri dalam alam semesta. (hlm. 3)
-Misalnya, masalah tikus tanah (hlm. 202).
3.Kosakata:
Eksplisit, Qauliyyah, Kauniyyah, intrinsik, esensi, asam nukleat, agresif, sintesis, dan seterusnya (adik-adik bisa menemukan beberapa lainnya kosakata lainnya pada teks tersebut).