Modul Ajar RPP Pembelajaran Mendalam Bahasa Sunda Kelas 10 SMA Semester 1 dan 2 : Download PDF Contoh Modul Ajar / RPP Deep Learning Terbaru

Tulisan ini memuat Modul Ajar RPP Pembelajaran Mendalam Bahasa Sunda Kelas 10 SMA Semester 1 dan 2: Download PDF Contoh Modul Ajar / RPP Deep Learning Terbaru yang dirancang untuk membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis deep learning sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka. Dalam pembelajaran Bahasa Sunda, pendekatan ini tidak hanya menekankan pada penguasaan bahasa secara struktural, tetapi juga pada pemahaman makna, nilai budaya, dan konteks sosial yang hidup di masyarakat Sunda.

Melalui Modul Ajar RPP Pembelajaran Mendalam Bahasa Sunda Kelas 10 SMA Semester 1 dan 2, guru dapat merancang kegiatan belajar yang mendorong siswa berpikir kritis, reflektif, dan kreatif. Modul ini juga dilengkapi dengan komponen-komponen penting seperti identitas modul, capaian pembelajaran (CP), alur tujuan pembelajaran (ATP), serta aktivitas kontekstual yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa Sunda menjadi lebih bermakna, menyenangkan, dan mendalam.


A. Tabel Download Modul Ajar RPP Pembelajaran Mendalam Bahasa Sunda

Berikut contoh tabel download Modul Ajar RPP Bahasa Sunda Kelas 10 SMA yang dapat dijadikan referensi oleh pendidik:

No.Nama FileDownload
1.Contoh 1: Modul Ajar (RPP) Pembelajaran Mendalam : Mapel Bahasa Sunda Kelas 10 SMA Semester 1Download PDF
2.Contoh 2: Modul Ajar (RPP) Pembelajaran Mendalam : Mapel Bahasa Sunda Kelas 10 SMA Semester 2Download PDF

Guru dapat mengunduh contoh di atas dan menyesuaikannya dengan kebutuhan sekolah, karakteristik peserta didik, serta konteks lokal di lingkungan masing-masing.


B. Konsep Penyusunan Modul Ajar Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Mapel Bahasa Sunda Kelas 10 SMA

1. Pengertian Modul Ajar Deep Learning

Modul ajar dalam pendekatan deep learning Kurikulum Merdeka merupakan dokumen yang berisi rencana pembelajaran terstruktur dan mendalam. Modul ini tidak hanya menargetkan pencapaian kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotor siswa. Dalam konteks Bahasa Sunda, pembelajaran diarahkan agar siswa mampu memahami nilai-nilai budaya Sunda serta mampu menggunakan bahasa tersebut dalam konteks komunikasi nyata.

2. Komponen Utama Modul Ajar Deep Learning

Modul ajar Bahasa Sunda Kelas 10 disusun dengan memperhatikan komponen berikut:

  1. Identitas Modul
    • Nama sekolah
    • Mata pelajaran: Bahasa Sunda
    • Kelas/Fase: X (SMA)
    • Semester: 1 dan 2
    • Alokasi waktu
    • Nama penyusun
  2. Kompetensi Awal
    Menggambarkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki peserta didik, misalnya kemampuan dasar membaca aksara Sunda atau memahami kosakata umum dalam bahasa daerah.
  3. Tujuan Pembelajaran (TP)
    Tujuan disusun secara spesifik dan terukur, diturunkan dari Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Sunda. Misalnya:
    • Siswa dapat menulis teks deskriptif sederhana dalam Bahasa Sunda.
    • Siswa mampu memahami makna ungkapan tradisional Sunda (babasan dan paribasa).
  4. Profil Pelajar Pancasila dan Dimensi Budaya Sunda
    Modul ini harus mengembangkan nilai-nilai gotong royong, berpikir kritis, serta identitas kebudayaan lokal yang melekat pada masyarakat Sunda.

3. Isi dan Langkah Pembelajaran

Dalam pendekatan deep learning, kegiatan belajar harus menumbuhkan rasa ingin tahu dan refleksi diri siswa. Berikut komponen utamanya:

  • Pemicu Belajar Kontekstual
    Pembelajaran dapat dimulai dengan fenomena lokal, seperti adat seren taun, tradisi ngabaso, atau peribahasa Sunda. Hal ini memancing rasa ingin tahu siswa dan membangun relevansi pembelajaran dengan kehidupan nyata.
  • Kegiatan Pembelajaran Aktif
    Melibatkan eksplorasi, diskusi kelompok, hingga proyek sederhana.
    Contoh kegiatan:
    • Menganalisis makna simbolik dalam lagu daerah Sunda.
    • Membuat kamus mini istilah Sunda berdasarkan tema lingkungan atau keluarga.
  • Keterlibatan Siswa Secara Aktif
    Siswa diajak untuk mengamati, bertanya, menalar, dan mengekspresikan ide menggunakan bahasa Sunda. Pendekatan student-centered ini memperkuat keterampilan berpikir tingkat tinggi.
  • Refleksi
    Di akhir pembelajaran, siswa melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan seperti:
    • Apa nilai budaya Sunda yang paling bermakna bagi saya?
    • Bagaimana saya bisa melestarikan bahasa daerah di lingkungan sekolah dan keluarga?

4. Keterkaitan Dengan CP, TP, Dan ATP

  • Capaian Pembelajaran (CP):
    Merupakan gambaran umum tentang kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam Bahasa Sunda, misalnya memahami teks sastra Sunda dan nilai moralnya.
  • Tujuan Pembelajaran (TP):
    Disusun berdasarkan CP, seperti kemampuan menulis dan berdialog dalam konteks budaya.
  • Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
    Menjelaskan urutan logis pembelajaran dari yang sederhana menuju kompleks, memastikan pencapaian CP secara sistematis.

5. Prinsip Penyusunan Modul Ajar Deep Learning Bahasa Sunda

Untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna, guru dapat menerapkan prinsip berikut:

  1. Mindful Learning (Belajar dengan Kesadaran)
    Siswa memahami makna setiap kegiatan dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
  2. Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna)
    Materi dikaitkan dengan pengalaman nyata siswa agar pengetahuan lebih mudah diingat dan diterapkan.
  3. Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan)
    Menghadirkan kegiatan interaktif seperti permainan bahasa, drama pendek, atau lomba menulis puisi Sunda.
  4. Berbasis Refleksi dan Kolaborasi
    Siswa tidak hanya belajar sendiri, tetapi juga bekerja sama untuk memahami nilai-nilai budaya dan kebahasaan.

Penutup

Melalui Modul Ajar RPP Pembelajaran Mendalam Bahasa Sunda Kelas 10 SMA Semester 1 dan 2: Download PDF Contoh Modul Ajar / RPP Deep Learning Terbaru, guru dapat mengimplementasikan proses belajar yang menyeluruh dan kontekstual. Pendekatan deep learning mendorong siswa untuk tidak sekadar memahami teori bahasa, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai budaya Sunda dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan penggunaan modul ajar yang tepat, diharapkan pembelajaran Bahasa Sunda menjadi sarana pembentukan karakter, pelestarian budaya lokal, serta penguatan profil pelajar Pancasila yang berakar pada identitas bangsa. Pembelajaran mendalam inilah yang akan menjadikan siswa bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berbudaya dan berkarakter.

Related posts